Sunday, January 25, 2009

Komoditas andalan

Oleh Dr Yushinta Fujaya Muskar. Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas

Selama ini udang menjadi andalan ekspor non-migas Indonesia. Namun, sejak serangan virus white spot, produksi udang tambak menurun drastis. Bahkan informasi terakhir, udang dari Indonesia di tolak di Jepang penolakan ini bukan pertama kali terjadi. Kontaminasi antibiotik pada udang Indonesia ini mungkin ada kaitannya dengan serangan virus tersebut. supaya hal ini tidak terjadi lagi maka semua komponen yang terlibat dalam perudangan Indonesia harus benar - benar berbenah diri. Sambil melakukan pembenahan dan perbaikan pada perudangan Indonesia, kepiting dapat dijadikan komoditas alternatif untuk meraup devisa.


Ini mengingat, potensi kepiting di indonesia yang sangat memungkinkan dan permintaan luar negeri yang tinggi. Sayang, prospek bisnis yang sangat menjanjikan ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pengusaha. Padahal mulai dari pembenihan hingga budidayanya menjanjikan keuntungan yang besar. Akibatnya, balai budidayan air payau Takalar kewalahan melayani permintaan bibit yang cukup besar dari berbagai daerah di Sulawesi karena hanya institusi pemerintah itulah yang memproduksi bibit kepiting dan rajungan di daerah ini. Mungkin sudah saatnya pihak swasta mengambil alih tugas tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan investasi dan usaha dibidang kelautan pada umumnya sangat rendah. Tapi yang utama adalah kebijakan pembangunan ekonomi yang belum memihak ke bidang ini serta belum dipahami potensi dan peluang usaha (bisnis) di bidang ini oleh kalangan pengusaha, perbankan, pemerintah, dan stakeholders lainnya. Karena itu penulis mencoba memperkenalkan potensi dan peluang bisnis usaha kepiting agar dimasa yang akan datang kepiting dapat juga dijadikan komoditas andalan.

Kebutuhan kepiting dunia baik kepiting bakau maupun kepiting rajungan adalah komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Brdasarkan data yang yang tersedia di Departemen Kelautan dan Perikanan, permintaan kepiting dan rajungan dari pengusaha restoran sea food Amerika Serikat saja mencapai 450 ton setiap bulan. Jumlah tersebut belum dapat terpenuhi karena keterbatasan hasil tangkapan di alam dan produksi budidaya yang masih sangat minim. Padahal, negara yang menjadi tujuan ekspor kepiting bukan hanya Amerika tepai juga Cina, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan sejumlah negara di kawasan Eropa.

No comments:

Post a Comment