Friday, January 30, 2009

Bisnis Kepiting yang Tak Terpengaruh Krisis Ekonomi Global

Radar Tarakan
30 Januari 2009


Seperti yang dialami CV. Globalindo Sea. Menurut Direkturnya, Supriadi S. krisis global tidak mempengaruhi bisnis pemasaran kepiting keluar negeri. Bahkan saat ini sudah dipasarkan sampai ke beberapa wilayah Asia. Diantaranya Hongkong, Cina, Taiwan, Singapura dan Malaysia. " dulunya sebelum krisis hanya 200 kilogram sekali mengirim. Sekarang sudah 250 kilogram," kata Supriadi.


Biasanya, Supriadi memasarkan kepiting yang masih hidup ke negara - negara tersebut. Terutama kepiting jenis bakau(Scylla serrata) yang sangat menjanjikan. Baik yang berjenis kepiting jantan, betina maupun banci. "Yang betina banyak disukai warga Tiongkok, Taiwan dan Hongkong. Sedangkan kepiting jantan banyak dikirim ke Malaysia dan Singapura," ungkapnya.

Rencananya CV. Globalindo Sea juga akan mencoba menjajaki Amerika. Ini di upayakan berjalan pada tahun ini. Dalam sehari, rata - rata kepiting yang dikirim ke luar negri melalui Jakarta mencapai 10 ton per harinya. " ini hasil yang cukup menggembirakan" ujar tersenyum.
Soal keamanan pengiriman kepiting ke Jakarta, kata Supriadi masih aman. Ini dikarenakan pengiriman yang sangat cepat. Pihaknya memanfaatkan jasa Mandala Airlines yang lancar.
Meski begitu, peningkatan pemasaran kepiting keluar negeri, ada juga kendala yang di hadapi.

Seperti terbatasnya peti gabus atau styfoam box yang digunakan sebagai packing kepiting.
Selain kekurangan peti gabus, pihaknya juga mesti mendatangkannya dari Makassar yang jaraknya terbilang jauh, juga dengan ongkos besar. Karenanya, para pelaku usaha ini berharap kiranya ada investor yang akan membangun pabrik peti gabus di kota ini. "Kalau bisa pemkot men-suport keinginan kami. Agar kebutuhan peti gabus bisa teratasi," harapnya.

No comments:

Post a Comment